Rabu, 17 Desember 2014

Laporan Pengamatan Fotosintesis pada Tumbuhan Hydrilla






LAPORAN HASIL PENGAMATAN FOTOSINTESIS 
PADA TUMBUHAN HYDRILLA

D

I

S

U

S

U

N

OLEH :
KELAS XII IPA 1
Oryza Zativa

Syamsidar
Sri Wahyuni
Rizka Yusuf
Sri Reskyawati
Siti Maryam Ramadhani
Alfio Meikita
Ria Anjar Waningsih A

SMA NEGERI 1 BONTOMARANNU
TAHUN PELAJARAN 2014/2015





Kata Pengantar
            Syukur Alhamdulillah, merupakan kata yang sangat pantas kami ucapkan kepada Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Pengamatan Proses Fotosintesis pada Tanaman Hydrilla.
            Terima kasih kami ucapkan kepada guru mata pelajaran iologi, yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyusun Laporan Penelitian  ini sebagai tugas kelompok.
            Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada laporan ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan  dari pembaca.
            Terima kasih, dan semoga laporan ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.


Bontomarannu,    Oktober 2014

Kelompok Oryza Zativa












BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain H2O, konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida. Pada peristiwa fotosintesis sendiri dilakukan oleh organisme autotrof yang seringkali disebut dengan organisme fotoautotrof, karena dalam proses pembentukan senyawa organiknya menggunakan energi yang berasal dari cahaya matahari. Oleh karena itu, peneliti berusaha untuk mengamati beberapa faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis pada tanaman Hydrilla verticilata.

B.   Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan fotosintesis?
2.     Bagaimana pengaruh warna kantong kresek pada proses fotosintesis tanaman Hydrilla verticilata?
3.      Apa saja faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis tanaman Hydrilla verticilata?
4.      Apakah fotosintesis menghasilkan O2 ?

C.   Tujuan
1.      Mengetahui pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis tanaman Hydrilla verticilata.
2.      Mengetahui pengaruh kantong kresek pada proses fotosintesis tanaman Hydrilla verticilata
3.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis tanaman Hydrilla.
4.      Untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan O2.




BAB II
METODE PENELITIAN
A.   Cara Kerja
*    Alat
1.        Plastik gula
2.        Kantong kresek berwarna (hitam, merah, ungu, putih, orange)
3.        Karet gelang
4.        Korek api

*    Bahan
1.      Hydrilla
2.      Air
3.      Lidi

*    Cara Kerja
1.   Siapkan alat dan bahan. Siapkan 6 plastik gula dan 5 kantong kresek yang berbeda warna.
2.     Masukkan Hydrilla pada masing-masing plastic gula, dengan jumlah yang sama.
3.     Tambahkan air pada Hydrilla dengan takaran yang sama.
4.     Ikat plastik gula.
5.  Setelah selesai, masukkan masing-masing Hydrilla yang telah dibungkus dan diberi air ke dalam kantong kresek yang berbeda warna. Satu hydrilla yang tidak dibungkus kantong kresek dijadikan sebagai indicator dalam percobaan ini.
6.     Jemur semua Hydrilla di tempat yang langsung terkena cahaya matahari, kurang lebih 20 menit atau hingga muncul gelembung-gelembung.
7.    Buka kresek pada masing-masing Hydrilla kemudian amati kantong kresek warna apa yang menghasilkan gelembung-gelembung paling banyak.
8.      Siapkan bara api (bakar lidi) kemudian tusuk pada plastic.
9.      Amatilah apa yang terjadi, kemudian catatlah hasil pengamatan.

B.   Hasil Kerja

No
Warna Kantong Kresek
Jumlah Gelembung
Keterangan
1.
Tanpa kresek / bening
Ada banyak gelembung
Bara bertahan lebih lama.
2.
Putih
Ada gelembung tetapi tidak terlalu banyak
Bara tidak bertahan lama
3.
Hitam
Ada banyak gelembung
Bara bertahan lebih lama
4.
Ungu
Ada gelembung tetapi tidak terlalu banyak
Bara tidak bertahan lama
5.
Merah
Ada banyak gelembung
Bara bertahan lebih lama
6.
Orange
Ada gelembung tetapi tidak terlalu banyak
Bara tidak bertahan lama





BAB III
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Fotosintesis
    Pengertian fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dengan bantuan sinar matahari. Tumbuhan mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai sel-sel yang mengandung klorofil (zat hijau daun). Dalam fotosintesis, energi cahaya matahari diserap oleh klorofil dan diubah menjadi energi kimia yang disimpan dalam bentuk karbohidrat atau senyawa organik lainnya.
  Di dalam tumbuhan karbohidrat diubah menjadi protein, lemak, vitamin, atau senyawa yang lain. Senyawa-senyawa organik ini selain dimanfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri, juga dimanfaatkan oleh manusia dan hewan herbivora sebagai bahan makanan. Fotosintesis melibatkan banyak reaksi kimia yang kompleks. 


Dari reaksi di atas, dapat diketahui syarat-syarat agar berlangsung proses fotosintesis, yaitu sebagai berikut.

·        Karbon dioksida (CO2), diambil oleh tumbuhan dari udara bebas melalui stomata (mulut daun). 
·      Air, diambil dari dalam tanah oleh akar dan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xilem). 
·        Cahaya matahari. 
·   Klorofil (zat hijau daun), sebagai penerima energi dari cahaya matahari untuk melangsungkan proses fotosintesis.

   Hasil dari fotosintesis berupa glukosa akan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan melalui pembuluh tapis (floem) yang disimpan sebagai cadangan makanan, baik disimpan di akar, batang, daun, maupun disimpan dalam bentuk buah. Serta hasil fotosintesis berupa oksigen akan dilepaskan ke lingkungan, dan digunakan oleh hewan dan manusia dalam proses respirasi.


B.   Pengaruh Warna Kantong Kresek Pada Proses Fotosintesis Tanaman Hydrilla verticilata

   Daya serap kalor oleh sebuah benda tergantung pada konduktifitas benda tersebut dan reflektifitasnya. Reflektifitas adalah kemampuan benda untuk memantulkan cahaya. Radiasi kalor pada hakikatnya adalah pancaran gelombang elektromagnetik. Cahaya pun juga merupakan pancaran gelombang elektromagnetik.
   Benda-benda yang permukaannya mempunyai reflektifitas (daya pantul) yang tinggi maka benda tersebut tidak cepat panas. Sementara benda yang reflektifitasnya rendah akan cepat menyerap kalor. Benda yang gelap mempunyai reflektifitas yang rendah.
  Pada percobaan yang telah dilakukan di atas, maka warna pada kantong kresek berpengaruh terhadap proses fotosintesis tanaman Hydrilla verticilata . Hal ini dikarenakan penyerepan cahaya dipengaruhi oleh warna. Pada percobaan di atas didapatkan bahwa warna hitam dan merah menyerap banyak cahaya. Karena, pada percobaan di atas bungkusan Hydrilla yang dibungkus dengan kresek berwarna hitam dan merah menghasilkan lebih banyak gelembung dibandingkan dengan kresek lainnya.
   Percobaan ini dilakukan di bawah terik matahari langsung, sehingga penyerapan cahaya pada kantong kresek tidak terhalangi atau terjadi secara langsung.


    C.   Faktor-Faktor Yang Mmempengaruhi Proses Fotosintesis
1.     Cahaya Matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi yang sangat dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Cahaya matahari dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk mengubah air (HO) dan karbon dioksida (CO) menjadi Glukosa. Sedangkan untuk proses penyerapan cahaya matahari oleh tumbuhan, tergantung dari intensitas cahaya matahari, lamanya penyinaran, serta panjang gelombang cahaya mahatari yang sampai ke tumbuhan.

2.     Air (HO)
Air memiliki peranan yang sangat penting dalam proses fotosintesis, ini dikarenakan air merupakan salah satu bahan baku untuk fotosintesis. Keberadaan air juga berpengaruh pada kinerja Stomata. Bila tanaman kekurangan air, stomata akan menutup sehingga CO tidak dapat masuk. Bila HO dan CO tidak ada, maka proses fotosintesis tidak dapat dilakukan.

3.     Suhu
Suhu sangat berpengaruh terhadap kerja enzim-enzim pada tumbuhan yang sedang melakukan proses fotosintesis. Setiap suhu yang naik 10° C, maka kerja enzim akan meningkat hingga 2 kali lipat. Waktu yang baik untuk melakukan fotosintesis pada tumbuhan adalah siang hari karena pada saat itu suhu cukup tinggi sehingga kerja enzim dapat maksimal.

4.     Usia Daun
Bila usia daun semakin tua, pastinya aktivitas fotosintesis akan makin semakin lambat. Daun yang berusia tua dapat ditandai dengan warna daun yang mulai menguning, sehingga pada kondisi tersebut jumlah klorofil semakin sedikit. Kondisi seperti ini tentu lah akan menurunkan fungsi kloroplas, sehingga proses fotosintesis pun menjadi melambat.

5.     Ketersediaan karbon dioksida (CO2)
Karbon dioksida merupakan substrat yang dibutuhkan untuk melakukan proses fotosintesis. CO2 diperoleh dari atmosfer, dimana semakin tinggi konsentrasi CO­2 di udara maka semakin banyak bahan yang digunakan dalam fotosintesis. CO2 ini akan digunakan pada siklus calvin (reaksi gelap) untuk menghasilkan heksosa. Pada siklus-calvin CO2  akan difiksasi oleh ribulose 1,5-bisphosphate untuk membentuk 3-phosphoglycerate. Selanjutnya 3-phosphoglycerate akan direduksi untuk membentuk gula heksosa.

6.     Pigmen penyerap cahaya (Klorofil)
Klorofil merupakan pigmen utama penyerap cahaya dalam proses fotosintesis.  Struktur klorofil mirip dengan struktur hemoglobin yang memiliki cicncin porfirin, akan tetapi inti pada klorofil adalah Mg2+ sedangkan pada hemoglobin adalah Fe. Ketika cahaya diserap oleh klorofil, maka energy dari cahaya akan merangsang elektron untuk bergerak dari level energi yang rendah ke level energi tinggi.

D.   Fotosintesis Menghasilkan Oksigen

   Hasil dari fotosintesis berupa glukosa akan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan melalui pembuluh tapis (floem) yang disimpan sebagai cadangan makanan, baik disimpan di akar, batang, daun, maupun disimpan dalam bentuk buah. Serta hasil fotosintesis berupa oksigen akan dilepaskan ke lingkungan, dan digunakan oleh hewan dan manusia dalam proses respirasi.
   Pada percobaan di atas, yang membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan O2 adalah munculnya gelembung pada setiap bungkusan tanaman Hydrilla. Walaupun jumlah gelembungnya berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh warna kresek tiap Hydrilla. Selain itu yang membuktikan bahwa pada fotosintesis menghasilkan O2 adalah pada saat diuji dengan bara api. Bara api yang ditusukkan pada setiap bungkusan tanaman Hydrilla akan bertahan. Walaupun waktu (lama) bertahannya bara api berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena banyak atau tidaknya jumlah gelembung pada setiap bungkusan tanaman Hydrilla. Semakin banyak gelembungnya maka bara api akan bertahan lebih lama, begitu pun sebaliknya.




BAB IV
PENUTUP

A.   Kesimpulan
1.      Fotosintesis dipengaruhi oleh cahaya matahari.
2.      Warna mempengaruhi penyerapan cahaya.
3.      Fotosintesis menghasilkan O2. Hal ini dibuktikan dengan munculnya gelembung-gelembung yang menyebabkan apabila bara api dimasukkan ke dalam bungkusan Hydrilla, maka bara api akan bertahan (sesuai dengan banyak tidaknya oksigen).

B.   Saran
·        Penelitian merupakan kegiatan yang sangat penting untuk menunjang pemahaman siswa dalam belajar. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya diperlukan bimbingan dan arahan dari guru mata pelajaran terkait.
·         Dengan penelitian ini diharapkan siswa dapat membuktikan kebenaran dari teori yang ada, sehingga wawasan dan ilmu pengetahuannya dapat terus bertambah.




LAMPIRAN


Hydrilla verticilata



 Alat dan Bahan


 
 Hydrilla verticilata setelah dibungkus dan ditambahkan air



 Hydrilla verticilata dijemur di bawah terik matahari


 kresek Hitam 


 kresek ungu



 kresek merah 



 kresek putih 



tanpa kresek


 Pembuktian O2 dengan bara api (kresek hitam)



  Pembuktian O2 dengan bara api (kresek orange)


  Pembuktian O2 dengan bara api (kresek ungu)


  Pembuktian O2 dengan bara api (kresek putih)


  Pembuktian O2 dengan bara api (tanpa kresek )


 Pembuktian O2 dengan bara api (kresek merah)