LAPORAN HASIL PENGAMATAN FOTOSINTESIS
PADA TUMBUHAN HYDRILLA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELAS XII IPA 1
Oryza Zativa
Syamsidar
Sri Wahyuni
Rizka Yusuf
Sri Reskyawati
Siti Maryam Ramadhani
Alfio Meikita
Ria Anjar Waningsih A
SMA NEGERI 1 BONTOMARANNU
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Kata
Pengantar
Syukur Alhamdulillah, merupakan kata yang sangat pantas kami
ucapkan kepada Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Pengamatan Proses Fotosintesis pada Tanaman Hydrilla.
Terima kasih kami ucapkan kepada guru mata pelajaran iologi, yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk menyusun Laporan Penelitian ini
sebagai tugas kelompok.
Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada laporan
ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kemajuan ilmu pengetahuan dari pembaca.
Terima kasih, dan semoga laporan ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi
kita semua.
Bontomarannu,
Oktober 2014
Kelompok Oryza Zativa
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fotosintesis dapat diartikan sebagai
suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber
energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya
suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan
H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing
spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses
fotosintesis juga berbeda. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain H2O, konsentrasi CO2, suhu, umur daun,
translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama
fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida.
Pada peristiwa fotosintesis sendiri dilakukan oleh organisme autotrof yang
seringkali disebut dengan organisme fotoautotrof, karena dalam proses
pembentukan senyawa organiknya menggunakan energi yang berasal dari cahaya matahari.
Oleh karena itu, peneliti berusaha untuk mengamati beberapa faktor yang
mempengaruhi proses fotosintesis pada tanaman Hydrilla
verticilata.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah
yang dimaksud dengan fotosintesis?
2. Bagaimana
pengaruh warna kantong kresek pada proses fotosintesis tanaman Hydrilla verticilata?
3. Apa
saja faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis tanaman Hydrilla verticilata?
4. Apakah
fotosintesis menghasilkan O2 ?
C. Tujuan
1. Mengetahui
pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis tanaman Hydrilla verticilata.
2. Mengetahui
pengaruh kantong kresek pada proses fotosintesis tanaman Hydrilla verticilata
3. Mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis tanaman Hydrilla.
4. Untuk
membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan O2.
BAB
II
METODE
PENELITIAN
A. Cara Kerja
Alat
1. Plastik
gula
2. Kantong
kresek berwarna (hitam, merah, ungu, putih, orange)
3. Karet
gelang
4. Korek
api
Bahan
1. Hydrilla
2. Air
3. Lidi
Cara Kerja
1.
Siapkan alat dan bahan. Siapkan 6
plastik gula dan 5 kantong kresek yang berbeda warna.
2. Masukkan Hydrilla pada
masing-masing plastic gula, dengan jumlah yang sama.
3. Tambahkan air pada Hydrilla dengan takaran yang sama.
4.
Ikat plastik gula.
5. Setelah selesai, masukkan masing-masing Hydrilla yang telah dibungkus dan diberi air ke dalam kantong kresek
yang berbeda warna. Satu hydrilla yang tidak dibungkus kantong kresek dijadikan
sebagai indicator dalam percobaan ini.
6. Jemur semua Hydrilla di tempat yang langsung terkena cahaya matahari, kurang
lebih 20 menit atau hingga muncul gelembung-gelembung.
7. Buka kresek pada masing-masing Hydrilla kemudian amati kantong
kresek warna apa yang menghasilkan gelembung-gelembung paling banyak.
8. Siapkan
bara api (bakar lidi) kemudian tusuk pada plastic.
9. Amatilah
apa yang terjadi, kemudian catatlah hasil pengamatan.
B. Hasil Kerja
No
|
Warna
Kantong Kresek
|
Jumlah
Gelembung
|
Keterangan
|
1.
|
Tanpa kresek / bening
|
Ada banyak gelembung
|
Bara bertahan lebih lama.
|
2.
|
Putih
|
Ada gelembung tetapi tidak terlalu
banyak
|
Bara tidak bertahan lama
|
3.
|
Hitam
|
Ada banyak gelembung
|
Bara bertahan lebih lama
|
4.
|
Ungu
|
Ada gelembung tetapi tidak terlalu
banyak
|
Bara tidak bertahan lama
|
5.
|
Merah
|
Ada banyak gelembung
|
Bara bertahan lebih lama
|
6.
|
Orange
|
Ada gelembung tetapi tidak terlalu
banyak
|
Bara tidak bertahan lama
|
BAB
III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fotosintesis
Pengertian fotosintesis adalah
proses pembentukan karbohidrat dari karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dengan
bantuan sinar matahari. Tumbuhan mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai
sel-sel yang mengandung klorofil (zat hijau daun). Dalam fotosintesis,
energi cahaya matahari diserap oleh klorofil dan diubah menjadi energi kimia
yang disimpan dalam bentuk karbohidrat atau senyawa organik lainnya.
Di dalam tumbuhan karbohidrat diubah
menjadi protein, lemak, vitamin, atau senyawa yang lain. Senyawa-senyawa
organik ini selain dimanfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri, juga dimanfaatkan
oleh manusia dan hewan herbivora sebagai bahan makanan. Fotosintesis melibatkan
banyak reaksi kimia yang kompleks.
Dari reaksi di atas, dapat diketahui
syarat-syarat agar berlangsung proses fotosintesis, yaitu sebagai
berikut.
· Karbon dioksida (CO2), diambil oleh tumbuhan dari udara
bebas melalui stomata (mulut daun).
· Air, diambil dari dalam tanah oleh akar dan diangkut ke daun
melalui pembuluh kayu (xilem).
· Cahaya matahari.
· Klorofil
(zat hijau daun), sebagai penerima energi dari cahaya matahari untuk
melangsungkan proses fotosintesis.
Hasil dari fotosintesis berupa
glukosa akan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan melalui pembuluh tapis (floem)
yang disimpan sebagai cadangan makanan, baik disimpan di akar, batang, daun,
maupun disimpan dalam bentuk buah. Serta hasil fotosintesis berupa oksigen akan
dilepaskan ke lingkungan, dan digunakan oleh hewan dan manusia dalam proses
respirasi.
B. Pengaruh Warna Kantong Kresek Pada Proses Fotosintesis
Tanaman Hydrilla verticilata
Daya serap kalor oleh sebuah benda
tergantung pada konduktifitas benda tersebut dan reflektifitasnya.
Reflektifitas adalah kemampuan benda untuk memantulkan cahaya. Radiasi kalor
pada hakikatnya adalah pancaran gelombang elektromagnetik. Cahaya pun juga
merupakan pancaran gelombang elektromagnetik.
Benda-benda yang permukaannya
mempunyai reflektifitas (daya pantul) yang tinggi maka benda tersebut tidak
cepat panas. Sementara benda yang reflektifitasnya rendah akan cepat menyerap
kalor. Benda yang gelap mempunyai reflektifitas yang rendah.
Pada percobaan yang telah dilakukan
di atas, maka warna pada kantong kresek berpengaruh terhadap proses
fotosintesis tanaman Hydrilla verticilata . Hal ini dikarenakan penyerepan
cahaya dipengaruhi oleh warna. Pada percobaan di atas didapatkan bahwa warna
hitam dan merah menyerap banyak cahaya. Karena, pada percobaan di atas
bungkusan Hydrilla yang dibungkus dengan kresek berwarna hitam dan merah menghasilkan
lebih banyak gelembung dibandingkan dengan kresek lainnya.
Percobaan ini dilakukan di bawah
terik matahari langsung, sehingga penyerapan cahaya pada kantong kresek tidak
terhalangi atau terjadi secara langsung.
C. Faktor-Faktor Yang Mmempengaruhi Proses Fotosintesis
1. Cahaya Matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi
yang sangat dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Cahaya matahari dimanfaatkan
oleh tumbuhan untuk mengubah air (H₂O) dan karbon dioksida (CO₂) menjadi Glukosa. Sedangkan untuk proses
penyerapan cahaya matahari oleh tumbuhan, tergantung dari intensitas cahaya
matahari, lamanya penyinaran, serta panjang gelombang cahaya mahatari yang
sampai ke tumbuhan.
2. Air (H₂O)
Air memiliki peranan yang sangat penting
dalam proses fotosintesis, ini dikarenakan air merupakan salah satu bahan baku
untuk fotosintesis. Keberadaan air juga berpengaruh pada kinerja Stomata. Bila
tanaman kekurangan air, stomata akan menutup sehingga CO₂ tidak dapat masuk. Bila H₂O dan CO₂ tidak ada, maka proses fotosintesis tidak dapat dilakukan.
3. Suhu
Suhu sangat berpengaruh terhadap kerja enzim-enzim pada tumbuhan yang sedang melakukan proses fotosintesis. Setiap suhu yang naik 10° C, maka kerja enzim akan meningkat hingga 2 kali lipat. Waktu yang baik untuk melakukan fotosintesis pada tumbuhan adalah siang hari karena pada saat itu suhu cukup tinggi sehingga kerja enzim dapat maksimal.
Suhu sangat berpengaruh terhadap kerja enzim-enzim pada tumbuhan yang sedang melakukan proses fotosintesis. Setiap suhu yang naik 10° C, maka kerja enzim akan meningkat hingga 2 kali lipat. Waktu yang baik untuk melakukan fotosintesis pada tumbuhan adalah siang hari karena pada saat itu suhu cukup tinggi sehingga kerja enzim dapat maksimal.
4. Usia Daun
Bila usia daun semakin tua, pastinya
aktivitas fotosintesis akan makin semakin lambat. Daun yang berusia tua dapat
ditandai dengan warna daun yang mulai menguning, sehingga pada kondisi tersebut
jumlah klorofil semakin sedikit. Kondisi seperti ini tentu lah akan menurunkan
fungsi kloroplas, sehingga proses fotosintesis pun menjadi melambat.
5. Ketersediaan karbon dioksida (CO2)
Karbon dioksida merupakan substrat yang
dibutuhkan untuk melakukan proses fotosintesis. CO2 diperoleh dari atmosfer,
dimana semakin tinggi konsentrasi CO2 di udara maka semakin banyak bahan yang
digunakan dalam fotosintesis. CO2 ini akan digunakan pada siklus calvin (reaksi
gelap) untuk menghasilkan heksosa. Pada siklus-calvin CO2 akan difiksasi
oleh ribulose 1,5-bisphosphate untuk membentuk 3-phosphoglycerate. Selanjutnya
3-phosphoglycerate akan direduksi untuk membentuk gula heksosa.
6. Pigmen penyerap cahaya (Klorofil)
Klorofil merupakan pigmen utama penyerap
cahaya dalam proses fotosintesis. Struktur klorofil mirip dengan struktur
hemoglobin yang memiliki cicncin porfirin, akan tetapi inti pada klorofil
adalah Mg2+ sedangkan pada hemoglobin adalah Fe. Ketika cahaya diserap oleh
klorofil, maka energy dari cahaya akan merangsang elektron untuk bergerak dari
level energi yang rendah ke level energi tinggi.
D. Fotosintesis Menghasilkan Oksigen
Hasil dari fotosintesis berupa
glukosa akan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan melalui pembuluh tapis (floem)
yang disimpan sebagai cadangan makanan, baik disimpan di akar, batang, daun,
maupun disimpan dalam bentuk buah. Serta hasil fotosintesis berupa oksigen akan
dilepaskan ke lingkungan, dan digunakan oleh hewan dan manusia dalam proses
respirasi.
Pada percobaan di atas, yang
membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan O2 adalah munculnya gelembung pada
setiap bungkusan tanaman Hydrilla. Walaupun
jumlah gelembungnya berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh warna kresek tiap
Hydrilla. Selain itu yang membuktikan bahwa pada fotosintesis menghasilkan O2
adalah pada saat diuji dengan bara api. Bara api yang ditusukkan pada setiap
bungkusan tanaman Hydrilla akan bertahan. Walaupun waktu (lama) bertahannya
bara api berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena banyak atau tidaknya jumlah
gelembung pada setiap bungkusan tanaman Hydrilla. Semakin banyak gelembungnya
maka bara api akan bertahan lebih lama, begitu pun sebaliknya.
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Fotosintesis
dipengaruhi oleh cahaya matahari.
2. Warna
mempengaruhi penyerapan cahaya.
3. Fotosintesis
menghasilkan O2. Hal ini dibuktikan dengan munculnya gelembung-gelembung yang
menyebabkan apabila bara api dimasukkan ke dalam bungkusan Hydrilla, maka bara
api akan bertahan (sesuai dengan banyak tidaknya oksigen).
B. Saran
· Penelitian
merupakan kegiatan yang sangat penting untuk menunjang pemahaman siswa dalam
belajar. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya diperlukan bimbingan dan arahan
dari guru mata pelajaran terkait.
· Dengan penelitian ini diharapkan siswa
dapat membuktikan kebenaran dari teori yang ada, sehingga wawasan dan ilmu
pengetahuannya dapat terus bertambah.
LAMPIRAN
Hydrilla verticilata
Alat
dan Bahan
Hydrilla verticilata setelah dibungkus dan ditambahkan air
Hydrilla verticilata dijemur di bawah terik matahari
kresek
Hitam
kresek
ungu
kresek
merah
kresek
putih
tanpa kresek
Pembuktian
O2 dengan bara api (kresek hitam)
Pembuktian
O2 dengan bara api (kresek orange)
Pembuktian
O2 dengan bara api (kresek ungu)
Pembuktian
O2 dengan bara api (kresek putih)
Pembuktian
O2 dengan bara api (tanpa kresek )
Pembuktian
O2 dengan bara api (kresek merah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar