Rabu, 17 Desember 2014

Laporan Pengamatan Struktur Biji

 
 
LAPORAN PENGAMATAN STRUKTUR
BIJI MONOKOTIL DAN BIJI DIKOTIL

D

I

S

U

S

U

N


OLEH :
KELAS XII IPA 1
Oryza Zativa

Syamsidar
Sri Wahyuni
Rizka Yusuf
Sri Reskyawati
Siti Maryam Ramadhani
Alfio Meikita
Ria Anjar Waningsih A


SMA NEGERI 1 BONTOMARANNU
TAHUN PELAJARAN 2014/2015






Kata Pengantar

Syukur Alhamdulillah, merupakan kata yang sangat pantas kami ucapkan kepada Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Pengamatan Struktur Biji Monokotil dan Dikotil kami.

Terima kasih kami ucapkan kepada guru mata pelajaran biologi, yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyusun Laporan Penelitian  ini sebagai tugas kelompok.

Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada laporan ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan  dari pembaca.

Terima kasih, dan semoga laporan ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.




Bontomarannu,    Agustus 2014



Kelompok Oryza Zativa








BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang 
 
Berdasarkan jumlah kotiledonnya tumbuhan berbiji dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu tumbuhan biji dikotil dan tumbuhan biji monokotil. Biji dikotil (berkeping dua) memiliki dua kotiledon sedangkan biji monokotil (berkeping satu) hanya memiliki satu kotiledon.

Biji dikotil dan biji monokotil memiliki struktur biji yang berbeda, maka perbedaan tersebut akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan masing-masing biji ketika proses perkecambahan.

Bagaimanakah perbedaan antara struktur biji dikotil dan monokotil? Dan bagaimana pula perbedaan proses perkecambahan antara biji dikotil dan monokotil? Maka untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu dilakukan penelitian terhadap biji dikotil dan monokotil.


B.    Tujuan Penelitian

1.    Mengetahui struktur biji dikotil dan monokotil
2.    Membandingkan struktur biji dikotil dan monokotil
3.    Mengamati perkecambahan pada biji dikotil dan monokotil
4.    Membandingkan perkecambahan biji dikotil dan monokotil


C.    Permasalahan
 
1.    Apakah perbedaan struktur antara biji monokotil dan dikotil ?
2.    Mengapa biji kacang dikelompokkan ke dalam kelompok dikotil dan biji jagung dikelompokkan ke dalam dikotil ?
3.    Apa perbedaan antara kecambah monokotil dan dikotil ?


D.    Hipotesa

Berdasarkan tujuan dan permasalahan di atas maka hipotesis laporan penelitian struktur biji adalah biji monokotil hanya memiliki satu kotiedon sedangkan biji dikotil memiliki dua kotiledon.




BAB II
METODELOGI

A.    Cara Kerja

    Bahan :
1.    Biji kacang (dikotil)
2.    Biji jagung

    Alat
1.    Kertas dan pena

    Cara keja :
1.    Persiapkan biji kacang dan biji jagung.


   
2.    Belahlah biji kacang tepat di antara kedua keping (kotiledon) bijinya.


3.    Amati dan gambarlah, lalu tulislah bagian-bagian dari biji kacang dan jagung, bila perlu carilah buku atau referensi yang mendukung tentang bagian-bagian biji.

4.    Bandingkanlah antara biji kacang dengan biji jagung.
5.    Buatlah suatu kesimpulan
6.    Konsultasikan hasil yang diperoleh dengan guru biologi anda.



B.    Hasil Kerja


   



BAB III
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu organisme. Pertumbuhan bersifat tidak dapat kembali (irreversible). Proses pertumbuhan biasanya diikuti dengan pertambahan berat tubuh. Pertumbuhan diikuti dengan perkembangan yang merupakan proses saling terkait.

Perkembangan adalah proses untuk mencapai kematangan fungsi organisme. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan seara simultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada factor kuantitatif dan kualitatif. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif karena mudah diamati, yaitu terjadi perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya, perkembangan tidak dapat dinyatakan seara kuantitatif, melainkan terjadi perubahan fungsional organisme menjadi lebih sempurna.

Pertumbuhan dan perkembangan diawali dengan pertmbuhan bakal biji dan bakal buah. Tahap berikutnya yaitu perkecambahan. Tumbuhan yang telah mengalami perkecambahan kemudian akan mengalami pertumbuhan sapai akhirnya menjadi tumbuhan dewasa yang dapat menghasilkan biji kembali.


 
Perkembangan Bakal Biji  

Bakal biji akan tumbuh dan berkembang menjadi biji. Di dalam bakal biji terdapat zigot dan endosperm. Zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio.


 
Perkembangan Endosperm
 
Endosperm tumbuh dan berkembang lebih dahulu dibandingkan pertumbuhan dan perkembangan embrio. Endosperm kaya akan cadangan makanan. Cadangan makanan tersebut digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan embrio. Pada sebagian besar tumbuhan monokotil, endosperm berisi cadangan makanan yang dapat digunakan sampai terjadinya perkecambahan. Pada beberapa tumbuhan dikotil, cadangan makanan diberikan kepada kotiledon (daun biji) sebelum biji tumbuh dan berkembang lebih lanjut.

 
Perkembangan Embrio

Pertumbuhan dan perkembangan embrio diawali dengan pembelahan zigot secara mitosis menghasilkan sel basal dan sel terminal. Sel basal berkembang menjadi suspensor. Suspensor berfungsi sebagai penghubung antara embrio dan kulit bakal biji, serta mengalirkan nutrien dari tumbuhan induk atau dari endosperm. Sel terminal berkembang menjadi proembrio yang melekat pada suspensor. Kotiledon mulai berkembang membentuk tonjolan pada proembrio yang juga diikuti perkembangan embrio. Embrio berkembang membentuk ujung batang dan ujung akar.


 
Struktur biji yang matang

Selama pematangan, biji mengalami pengurangan kandungan air sampai tersisa 5%-15% dari berat biji. Selanjutnya embrio berhenti berkembang sampai biji mengalami perkecambahan. Biji yang matang mengandung embrio yang dikelilingi kotiledon, endosperm, atau keduanya. Biji dilindungi oleh kulit biji.

Tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon. Pada perkembangan embrio tumbuhan dikotil akan terbentuk epikotil dan hipokotil. Epikotil terletak di atas kotiledon. Di ujung epikotil terdapat plumula, yaitu berupa ujung batang dan sepasang calon daun. Hipokotil terletak di bagian bawah kotiledon. Hipokotil berujung di calon akar (radikula). Sementara itu, pada tumbuhan monokotil hanya terdapat satu kotiledon. Kotiledon pada beberapa tumbuhan monokotil disebut skutelum. Skutelum sangat tipis dan letaknya tertekan oleh endosperm. Skutelum menyerap nutrien dari endosperm selama perkecambahan. Embrio pada rumput-rumputan dikelilingi oleh koleoriza dan koleoptil. Koleoriza melindungi calon akar dan koleoptil melindungi calon batang.







1.    Apakah perbedaan struktur antara biji monokotil dan dikotil ?  
Jawab : Tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon, plamula, radikula dan kulit biji. Sedangkan,  tumbuhan monokotil hanya memiliki satu kotiledon (skutelum), endosperm.

2.    Mengapa biji kacang dikelompokkan ke dalam kelompok dikotil dan biji jagung  
       dikelompokkan   ke dalam dikotil ? 
Jawab : karena jagung hanya memiliki satu kotiledon, yaitu saat berkecambah tidak membelah. Sedangkan kacang, memiliki dua kotiledon dan pada saat berkecambah biji kacang akan membelah menjadi dua.

3.    Apa perbedaan antara kecambah monokotil dan dikotil ? 
Jawab : tumbuhan monokotil hanya memiliki satu kotiledon sehingga hanya memiliki satu daun lembaga. Sedangkan, pada kecambah dikotil yang memiliki dua kotiledon juga mempunyai dua daun lembaga.





BAB IV
PENUTUP
 
A.    Simpulan 

Pada biji jagung ( Monokotil ) hanya terdapat satu kotiledon atau yang di sebut dengan Skutelum, pada skutelum inilah terjadi pertumbuhan kecambah apabila di rendam di dalam air selama beberapa hari. Skutelum menyerap makanan dari endosperm selama proses perkecambahan. Endosperm berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan. Bagian endosperm memiliki tekstur yang keras sehingga kecambah sulit tumbuh di endosperm.

Pada biji kacang tanah ( Dikotil ) terdapat dua kotiledon yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan dan sebagai tempat bakal keluarnya radikula. Pada biji kacang tanah radikula berada di bagian bawah biji. Tekstur dari kotiledon biji kacang tanah lebih lunak di bandingkan tekstur endosperm (biji jagung).


B.    Saran 
 
Penelitian merupakan kegiatan yang sangat penting untuk menunjang pemahaman siswa dalam belajar. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya diperlukan bimbingan dan arahan dari guru mata pelajaran terkait.

Dengan penelitian ini diharapkan siswa dapat membuktikan kebenaran dari teori yang ada, sehingga wawasan dan ilmu pengetahuannya dapat terus bertambah.






Sumber Referensi

http://praktikum-laporan.blogspot.com/2012/11/perbedaan-struktur-jaringan-tumbuhan.html

pencakarlangit182.blogspot.com/2012/01/makalah-biji-kecambah.html

Aryulina, Diah. Muslim, Coirul, dkk. Biologi 3 SMA dan MA Untuk Kelas XII.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar