LAPORAN PENGAMATAN STRUKTUR
BIJI MONOKOTIL DAN BIJI DIKOTIL
BIJI MONOKOTIL DAN BIJI DIKOTIL
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELAS XII IPA 1
Oryza Zativa
Syamsidar
Sri Wahyuni
Rizka Yusuf
Sri Reskyawati
Siti Maryam Ramadhani
Alfio Meikita
Ria Anjar Waningsih A
SMA NEGERI 1 BONTOMARANNU
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Kata Pengantar
Syukur
Alhamdulillah, merupakan kata yang sangat pantas kami ucapkan kepada
Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Pengamatan Struktur Biji Monokotil dan Dikotil
kami.
Terima
kasih kami ucapkan kepada guru mata pelajaran biologi, yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk menyusun Laporan Penelitian ini
sebagai tugas kelompok.
Kami
menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada
laporan ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan dari pembaca.
Terima kasih, dan semoga laporan ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.
Bontomarannu, Agustus 2014
Kelompok Oryza Zativa
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan
jumlah kotiledonnya tumbuhan berbiji dapat digolongkan menjadi dua
macam, yaitu tumbuhan biji dikotil dan tumbuhan biji monokotil. Biji
dikotil (berkeping dua) memiliki dua kotiledon sedangkan biji monokotil
(berkeping satu) hanya memiliki satu kotiledon.
Biji
dikotil dan biji monokotil memiliki struktur biji yang berbeda, maka
perbedaan tersebut akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan masing-masing biji ketika proses perkecambahan.
Bagaimanakah
perbedaan antara struktur biji dikotil dan monokotil? Dan bagaimana
pula perbedaan proses perkecambahan antara biji dikotil dan monokotil?
Maka untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu
dilakukan penelitian terhadap biji dikotil dan monokotil.
B. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui struktur biji dikotil dan monokotil
2. Membandingkan struktur biji dikotil dan monokotil
3. Mengamati perkecambahan pada biji dikotil dan monokotil
4. Membandingkan perkecambahan biji dikotil dan monokotil
C. Permasalahan
1. Apakah perbedaan struktur antara biji monokotil dan dikotil ?
2. Mengapa biji kacang dikelompokkan ke dalam kelompok dikotil dan biji jagung dikelompokkan ke dalam dikotil ?
3. Apa perbedaan antara kecambah monokotil dan dikotil ?
D. Hipotesa
Berdasarkan
tujuan dan permasalahan di atas maka hipotesis laporan penelitian
struktur biji adalah biji monokotil hanya memiliki satu kotiedon
sedangkan biji dikotil memiliki dua kotiledon.
BAB II
METODELOGI
A. Cara Kerja
Bahan :
1. Biji kacang (dikotil)
2. Biji jagung
Alat
1. Kertas dan pena
Cara keja :
1. Persiapkan biji kacang dan biji jagung.
2. Belahlah biji kacang tepat di antara kedua keping (kotiledon) bijinya.
3. Amati dan gambarlah, lalu tulislah bagian-bagian dari biji kacang dan jagung, bila perlu carilah buku atau referensi yang mendukung tentang bagian-bagian biji.
5. Buatlah suatu kesimpulan
6. Konsultasikan hasil yang diperoleh dengan guru biologi anda.
B. Hasil Kerja
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan
adalah pertambahan jumlah sel pada suatu organisme. Pertumbuhan
bersifat tidak dapat kembali (irreversible). Proses pertumbuhan biasanya
diikuti dengan pertambahan berat tubuh. Pertumbuhan diikuti dengan
perkembangan yang merupakan proses saling terkait.
Perkembangan
adalah proses untuk mencapai kematangan fungsi organisme. Pertumbuhan
dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan seara simultan (pada
waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada factor kuantitatif
dan kualitatif. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif karena mudah
diamati, yaitu terjadi perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya,
perkembangan tidak dapat dinyatakan seara kuantitatif, melainkan terjadi
perubahan fungsional organisme menjadi lebih sempurna.
Pertumbuhan
dan perkembangan diawali dengan pertmbuhan bakal biji dan bakal buah.
Tahap berikutnya yaitu perkecambahan. Tumbuhan yang telah mengalami
perkecambahan kemudian akan mengalami pertumbuhan sapai akhirnya menjadi
tumbuhan dewasa yang dapat menghasilkan biji kembali.
Perkembangan Bakal Biji
Bakal biji akan tumbuh dan berkembang menjadi biji. Di dalam bakal biji terdapat zigot dan endosperm. Zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio.
Perkembangan Endosperm
Endosperm
tumbuh dan berkembang lebih dahulu dibandingkan pertumbuhan dan
perkembangan embrio. Endosperm kaya akan cadangan makanan. Cadangan
makanan tersebut digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Pada sebagian besar tumbuhan monokotil, endosperm berisi cadangan
makanan yang dapat digunakan sampai terjadinya perkecambahan. Pada
beberapa tumbuhan dikotil, cadangan makanan diberikan kepada kotiledon
(daun biji) sebelum biji tumbuh dan berkembang lebih lanjut.
Perkembangan Embrio
Pertumbuhan
dan perkembangan embrio diawali dengan pembelahan zigot secara mitosis
menghasilkan sel basal dan sel terminal. Sel basal berkembang menjadi
suspensor. Suspensor berfungsi sebagai penghubung antara embrio dan
kulit bakal biji, serta mengalirkan nutrien dari tumbuhan induk atau
dari endosperm. Sel terminal berkembang menjadi proembrio yang melekat
pada suspensor. Kotiledon mulai berkembang membentuk tonjolan pada
proembrio yang juga diikuti perkembangan embrio. Embrio berkembang
membentuk ujung batang dan ujung akar.
Struktur biji yang matang
Selama
pematangan, biji mengalami pengurangan kandungan air sampai tersisa
5%-15% dari berat biji. Selanjutnya embrio berhenti berkembang sampai
biji mengalami perkecambahan. Biji yang matang mengandung embrio yang
dikelilingi kotiledon, endosperm, atau keduanya. Biji dilindungi oleh
kulit biji.
Tumbuhan
dikotil memiliki dua kotiledon. Pada perkembangan embrio tumbuhan
dikotil akan terbentuk epikotil dan hipokotil. Epikotil terletak di atas
kotiledon. Di ujung epikotil terdapat plumula, yaitu berupa ujung
batang dan sepasang calon daun. Hipokotil terletak di bagian bawah
kotiledon. Hipokotil berujung di calon akar (radikula). Sementara itu,
pada tumbuhan monokotil hanya terdapat satu kotiledon. Kotiledon pada
beberapa tumbuhan monokotil disebut skutelum. Skutelum sangat tipis dan
letaknya tertekan oleh endosperm. Skutelum menyerap nutrien dari
endosperm selama perkecambahan. Embrio pada rumput-rumputan dikelilingi
oleh koleoriza dan koleoptil. Koleoriza melindungi calon akar dan
koleoptil melindungi calon batang.
1. Apakah perbedaan struktur antara biji monokotil dan dikotil ?
Jawab : Tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon, plamula,
radikula dan kulit biji. Sedangkan, tumbuhan monokotil hanya memiliki
satu kotiledon (skutelum), endosperm.
2. Mengapa biji kacang dikelompokkan ke dalam kelompok dikotil dan biji jagung
dikelompokkan ke dalam dikotil ?
Jawab : karena jagung hanya memiliki satu kotiledon, yaitu saat berkecambah tidak membelah. Sedangkan kacang, memiliki dua kotiledon dan pada saat berkecambah biji kacang akan membelah menjadi dua.
Jawab : karena jagung hanya memiliki satu kotiledon, yaitu saat berkecambah tidak membelah. Sedangkan kacang, memiliki dua kotiledon dan pada saat berkecambah biji kacang akan membelah menjadi dua.
3. Apa perbedaan antara kecambah monokotil dan dikotil ?
Jawab : tumbuhan monokotil hanya memiliki satu kotiledon sehingga hanya memiliki satu daun lembaga. Sedangkan, pada kecambah dikotil yang memiliki dua kotiledon juga mempunyai dua daun lembaga.
Jawab : tumbuhan monokotil hanya memiliki satu kotiledon sehingga hanya memiliki satu daun lembaga. Sedangkan, pada kecambah dikotil yang memiliki dua kotiledon juga mempunyai dua daun lembaga.
BAB IV
PENUTUP
Pada
biji jagung ( Monokotil ) hanya terdapat satu kotiledon atau yang di
sebut dengan Skutelum, pada skutelum inilah terjadi pertumbuhan kecambah
apabila di rendam di dalam air selama beberapa hari. Skutelum menyerap
makanan dari endosperm selama proses perkecambahan. Endosperm berfungsi
sebagai tempat penyimpanan makanan. Bagian endosperm memiliki tekstur
yang keras sehingga kecambah sulit tumbuh di endosperm.
Pada
biji kacang tanah ( Dikotil ) terdapat dua kotiledon yang berfungsi
sebagai tempat penyimpanan makanan dan sebagai tempat bakal keluarnya
radikula. Pada biji kacang tanah radikula berada di bagian bawah biji.
Tekstur dari kotiledon biji kacang tanah lebih lunak di bandingkan
tekstur endosperm (biji jagung).
B. Saran
Penelitian
merupakan kegiatan yang sangat penting untuk menunjang pemahaman siswa
dalam belajar. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya diperlukan bimbingan
dan arahan dari guru mata pelajaran terkait.
Dengan
penelitian ini diharapkan siswa dapat membuktikan kebenaran dari teori
yang ada, sehingga wawasan dan ilmu pengetahuannya dapat terus
bertambah.
Sumber Referensi
http://praktikum-laporan.blogspot.com/2012/11/perbedaan-struktur-jaringan-tumbuhan.html
pencakarlangit182.blogspot.com/2012/01/makalah-biji-kecambah.html
Aryulina, Diah. Muslim, Coirul, dkk. Biologi 3 SMA dan MA Untuk Kelas XII.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar