LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ENZIM KATALASE
PADA HATI AYAM DAN DAUN PEPAYA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELAS XII IPA 1
Oryza Zativa
Syamsidar
Rizka Yusuf
Sri Wahyuni
Sri Reskyawati
Siti Maryam Ramadhani
Alfio Meikita
Ria Anjar Waningsih A
SMA NEGERI 1 BONTOMARANNU
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Kata
Pengantar
Syukur Alhamdulillah, merupakan kata
yang sangat pantas kami ucapkan kepada Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Peranan Enzim Katalase pada
Hati Ayam dan Daun Pepaya.
Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu
Diyah Marlina, S.Pd selaku guru mata pelajaran biologi, yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menyusun Laporan Penelitian ini sebagai
tugas kelompok.
Kami menyadari bahwa masih sangat
banyak kekurangan yang mendasar pada laporan ini. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu
pengetahuan dari pembaca.
Terima kasih, dan semoga laporan ini
bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.
Bontomarannu,
September 2014
Kelompok
Oryza Zativa
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam
metabolisme makhluk hidup. Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang
terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut
bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai salah satu katalisator alami.
Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim
yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak
tersusun atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
koenzim (tersusun dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan
anorganik).
Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan,
namun sel-sel tumbuhan juga memiliki enzim sebagai salah satu komponen
metabolismenya. Enzim katalase merupakan salah satu enzim yang terdapat pada
tumbuhan. Enzim diproduksi oleh peroksisom dan aktif dalam melakukan reaksi
oksidatif bahan-bahan yang dianggap toksik oleh tanaman, seperti hidrogen
peroksida (H2O2). Enzim katalase termasuk ke dalam
golongan desmolase, yaitu enzim yang dapat memecahkan ikatan C-C atau C-N pada
substrat yang diikatnya.
Di dalam tubuh makhluk hidup terjadi beberapa reaksi kimia.
Dan proses itu bisa terjadi karena di dalam tubuh makhluk hidup terdapat enzim.
Enzim-enzim tersebut salah satunya adalah enzim katalase.
B.
Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengaruh
konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim katalase.
2.
Menyelidiki peranan enzim
katalase.
3.
Menyelidiki faktor-faktor
yang mempengaruhi kerja enzim katalase.
4.
Mengetahui serta memahami
reaksi reaksi kimia yang terjadi pada pengujian enzim katalase.
C.
Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud enzim katalase
?
2. Bagaimanakah kerja enzim katalase ?
3. Apakah yang mempengaruhi kerja enzim
katalase ?
D. Hipotesis
Hipotesis
dari praktikum ini adalah bahwa terdapat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
aktivitas enzim katalase.
BAB II
METODELOGI
A.
Cara Kerja
Alat :
1. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi
2. Mistar
3. Pipet ukur 5 cm
4. Pisau atau cutter
5. Penjepit tabung reaksi
6. Lumping dan mortal
7. Korek api (bara api)
Bahan :
1. Hati ayam segar
2. Akuades
3. Hidrigen peroksida (H2O2)
4. Daun papaya segar
5. Air es
Cara kerja pada hati ayam :
1. Siapkan lima tabung reaksi
2. Siapkan 5 potong hati ayam dengan
panjang 5 cm dan lebar 2 cm.
3. Masukkan masing-masing potongan hati
ayam ke dalam tabung reaksi.
4. Masukkan hidrogen peroksida (H2O2)
dan akuades ke dalam tabung reaksi dengan volume sebagai berikut.
Tabung Reaksi
|
Volume (ml)
|
|
H2O2
|
Akuades
|
|
1
2
3
4
5
|
0
3
5
8
10
|
10
8
5
3
0
|
5.
Amatilah apa yang terjad pada setiap
tabung reaksi.
Cara kerja pada daun pepaya
1. Siapkan alat dan bahan (mortal, 2 tabung
reaksi dan daun papaya)
2. Haluskan daun papaya menggunakan
mortal
3. Setelah halus, masukkan ke dalam tabung
reaksi, masing-masing dengan jumlah yang sama.
4. Tambahkan air es pada tabung reaksi
1 sedangkan untuk tabung reaksi 2 tidak perlu ditambahkan air es. Kemudian masukkan
H2O2 sebagai berikut:
Tabung Reaksi
|
Volume (ml) H2O2
|
Volume (ml) air es
|
1
2
|
5
5
|
4
-
|
5. Siapkan bara api
6. Setelah terjadi reaksi pada tabung
1, tutup tabung dengan jari jempol, selanjutnya masukkan bara api ke dalam
tabung.
7. Amatilah apa yang terjadi
B.
Hasil Kerja
Pada Hati ayam
Tabung Reaksi
|
Volume (ml)
|
Keterangan
|
|
H2O2
|
Akuades
|
||
1
|
0
|
10
|
Tidak terjadi reaksi apapun. Tidak
muncul gelembung dan tidak adanya perubahan ketinggian.
|
2
|
3
|
8
|
Terjadi reaksi tetapi berjalan
lambat. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya sedikit gelembung .
|
3
|
5
|
5
|
Terjadi reaksi yang lebih cepat di banding pada tabung
reaksi 2.
|
4
|
8
|
3
|
Terjadi reaksi yang cepat karena
gelembung sudah melebihi mulut tabung reaksi pada detik ke-14.
|
5
|
10
|
0
|
terjadi reaksi yang sangat cepat dari pada tabung 4.
|
Pada daun pepaya
Tabung Reaksi
|
Volume (ml) H2O2
|
Volume (ml) air es
|
Keterangan
|
1
|
5
|
4
|
Terjadi reaksi yang lambat tetapi berlangsung lama. Muncul gelembung gelembung gas
|
2
|
5
|
-
|
Terjadi reaksi yang lebih cepat dari tabung 1 tetapi berlangsung lebih singkat. Muncul
gelembung-gelembung gas.
|
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Enzim
Enzim adalah katalis yang terbuat
dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim mempunyai sifat spesifik
yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh enzim
katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O2 menghasilkan 2H2O + O2
Hal
ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan
dengan menggunakan hati ayam. Hati ayam digunakan karena banyak
mengandung enzim katalase.
B.
Kerja Enzim Katalase
Saat
hati ayam diberi H2O2 terjadi
gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa
enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi
membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga
diuraikan menjadi oksigen (O2).
Dari
data di atas, dapat kita lihat bahwa air murni (aquades) tidak berpengaruh
terhadap kerja enzim. Hal ini dapat dilihat pada tabung reaksi 1, yaitu tidak
adanya gelembung sama sekali dan tak ada perubahan ketinggian sebelum dan
sesudah pemberian hati ayam.
Pada
tabung reaksi 2, yaitu campuran 8 ml aquades dan 3 ml hidrogen peroksida sudah
mulai terjadi kerja enzim. Meskipun hanya muncul sedikit gelembung dan
perubahan ketinggian yang tidak terlalu besar. Tetapi hal ini menunjukkan bahwa
jika konsentrasi substranya sedikit, maka kecepatan kerja enzim juga rendah.
Sedangkan
pada tabung reaksi 5, yaitu pada 10 ml hidrogen peroksida. Muncul gelembung
yang sangat banyak bahkan melebihi ketinggian tabung reaksi dan dalam waktu
yang relatif singkat. Hal ini menunjukkan bahwa jika jumlah substrat yang
tersedia banyak, maka kerja enzim juga cepat.
Enzim katalase ditemukan paling banyak pada hati saat kondisi suhu normal dan
Ph netral, karena hati adalah tempat penguraian racun. Hati adalah organ tubuh
yang banyak mengandung enzim katalase dan berfungsi untuk menguraikan
peroksida dan enzim hanya dapat bekerja secara optimal/secara
efektif pada suhu sedang dan pada PH netral.
Saat ekstrak dicampur dengan peroksida (H2O2),
di atas ekstrak tersebut ada yang membentuk gelembung udara, gelembung tersebut
merupakan gelembung oksigen (O2).
Hal ini terbukti ketika peroksida dicampur dengan ekstrak dan menghasilkan
gelembung udara sehingga semakin banyak gelembung maka membuat tekanan
udara yang ada di dalam tabung reaksi semakin tinggi atau lebih besar dari
tekanan udara yang ada di luar. Pada saat uji coba dengan bara lidi, bara api
pada lidi tersebut membesar. Bara api yang membesar ini disebabkan oleh
gelembung yang dihasilkan mengandung oksigen yang membantu proses pembakaran
dan menjadikan nyala bara api membesar.Semakin banyak gelembung yang dihasilkan
maka semakin besar pula bara akan menyala.
Enzim katalase berguna untuk menguraikan peroksida air (H2O2)
yang bersifat racun dan dapat merusak sel menjadi air (H2O) dan
oksigen (O2) yang tidak berbahaya bagi sel.
C. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Kerja Enzim Katalase
1.
Suhu
Enzim katalase bekerja dengan baik pada suhu tubuh normal
dan pada pH netral. Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau
rendah. Enzim akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu
tinggi (panas). Untuk itulah pada percobaan ekstrak yang dipanaskan
(tabung reaksi B [1,2,3]) hanya terjadi sedikit gelembung udara sehingga nyala
bara/ api pun juga sedikit/kecil.
2.
Derajat
keasaman (pH)
Enzim menjadi tidak aktif jika diperlakukan pada asam dan
basa yang sangat kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada
kisaran pH lingkungan yang netral (pH= ±7). Kenaikan atau
penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
Jika pH dan suhu enzim dalam
keadaan tetap serta jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding
dengan jumlah enzim yang ada. Konsentrasi atau tingkat
kekentalan substrat dapat menentukan laju reaksi. Hal ini berarti
penambahan konsentrasi enzim mengakibatkan kecepatan reaksi meningkat hingga
tercapai kecepatan konstan. Kecepatan konstan tercapai apabila semua substrat
sudah terikat oleh enzim.
BAB IV
PENUTUP
A.
Keimpulan
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa:
Aquades sebanyak 10 ml tidak mempengaruhi kecepatan reaksi sama sekali (karena tidak ada substrat).Adanya hidrogen peroksida, menyebabkan reaksi berlangsung lebih cepat. Hati ayam berperan sebagai enzim, sedangkan hidrogen peroksida sebagai substratnya (bahan tempat enzim bekerja). Jumlah atau konsentrasi substrat berpengaruh terhadap mekanisme kerja enzim. Kerja enzim berlangsung lambat apabila jumlah substratnya sedikit. Sebaliknya, jika jumlah substratnya banyak, maka akan semakin cepat kerja suatu enzim tersebut.
Aquades sebanyak 10 ml tidak mempengaruhi kecepatan reaksi sama sekali (karena tidak ada substrat).Adanya hidrogen peroksida, menyebabkan reaksi berlangsung lebih cepat. Hati ayam berperan sebagai enzim, sedangkan hidrogen peroksida sebagai substratnya (bahan tempat enzim bekerja). Jumlah atau konsentrasi substrat berpengaruh terhadap mekanisme kerja enzim. Kerja enzim berlangsung lambat apabila jumlah substratnya sedikit. Sebaliknya, jika jumlah substratnya banyak, maka akan semakin cepat kerja suatu enzim tersebut.
B.
Saran
Penelitian merupakan kegiatan yang sangat penting untuk
menunjang pemahaman siswa dalam belajar. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya
diperlukan bimbingan dan arahan dari guru mata pelajaran terkait. Dengan
penelitian ini diharapkan siswa dapat membuktikan kebenaran dari teori yang
ada, sehingga wawasan dan ilmu pengetahuannya dapat terus bertambah.
Lampiran
Hati ayam
hati ayam sebelum dibagi
Hati ayam setelah dibagi menjadi 5 bagian (panjang 5 cm dan lebar 2 cm)
Setelah dimasukkan ke dalam tabung reaksi
proses penambahan akuades
Proses penambahan H2O2
Reaksi setelah penambahan akuades dan H2O2
Daun Pepaya
Daun pepaya setelah dihaluskan
Proses penambahan air es dan H2O2 ke dalam tabung reaksi 1
Reaksi setelah penambahan air es dan H2O2
Menutup tabung reaksi dengan jari jempol agar oksigen yang ada di dalamnya tidak keluar
Saat memasukkan bara api
dokumentasi setelah praktikum
Sumber Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar